Budidaya ikan komet tidaklah sesulit yang terlihat. Namun, jikan melihat potensi pasar yang besar karena ikan hias air tawar ini memiliki banyak penggemar, tidak ada salahnya mempraktekkan pembudidayaannya. Memang pembudidayaannya sedikit berbeda. Mengingat ikan ini sangat rentan terhadap penyakit, budidayanya pun memerlukan perhatian lebih ketimbang ikan lainnya.
Secara praktis, proses budidaya ikan komet adalah sebagai berikut:
Penyiapan Wadah
Wadah yang digunakan untuk pembenihan berupa akuarium dimensi 60x40x40 cm. Pastikan akuarium bersih dengan mencucinya terlebih dahulu dengan sabun lalu dibilasa dan dkeringkan sehingga bakteri dan jamur bisa hilang. Air yang digunakan juga mesti bersih dan steril. Bisa menggunakan air sumur yang telah diendapkan 24 jam, barulah kemudian dimasukkan ke akuarium dengan tinggi 30 cm dan diaerasi.
Telur ikan komet juga tidak dipelihara induknya, jadi akuarium harus diberikan substrat untuk tempat penempelan telurberupa tanaman air yang mengapung, misalnya enceng gondok atau Eichornia crassipes.
Memilih Indukan
Untuk membedakan indukan jantan dan betina, harus dilihat dari morfologinya. Ikan jantan ditandai dengan sirip dada yang memiliki bintik bulat menonjol dan kasar ketikan diraba. Jika telah matang gonad, akan keluar cairan putih ketika diurut. Sedangkan, indukan betina ditandai dengan sirip dada berbintik dan halus jika diraba, dan cairan berwarna kuning beinig keluar ketika diurut. Betina matang akan memiliki perut yang lembek, dan pada lubang genitalnya berwarna kemerahan. Jika jantan dan betina sering Nampak berkejar-kejaran, itu artinya tahap budidaya ikan komet sudah siap ke pemijahan.
Pemijahan
Ikan jantan dan betina di dalam akuarium sebaiknya berbanding 1:2. Indukan yang telah matang dan siap memijah kemudian dimasukkan ke dalam akuarium dengan ketinggian air 30 cm, lengkap dengan substrat enceng gondok. Pemijahan biasanya terjadi pada malam sampai dini hari. Jadi, ikan indukan sebaiknya dimasukkan pada sore hari, pada pagi harinya telur akan telah menempel di enceng gondok.
Penetasan Telur
Tahap selanjutnya budidaya ikan komet adalah menetaskan telur. Segera setelah pemijahan, telur harus dipindahkan dengan mengangkat substrat enceng gondok ke dalam akuarium lain yang telah disipakan. Telur-telur ini akan segera menetas setelah 2-3 hari. Telur yang baru menetas tidak perlu diberi pakan karena larva-larva tersebut telah memiliki persediaan makanan yang terdapat di kuning telurnya selama 2-3 hari.
Pendederan
Setelah larva berumur tujuh hari, pemberian pakan sudah bisa dimulai agar mengurangi resiko kematian. Pendederan dilakukan di kolam yang telah dibersihkan serta dikeringkan 1-2 hari di bawah terik matahri sehingga bibit parasit yang ada dikolam hilang. Masukkan pupuk kandang dan aliri air ke dalam bak hingga setinggi 30 cm lalu diaduk hingga pupuk larut ke dalam air. Setelah 2 hari, tebarikan bibit kutu air dan biarkan lima hari sehingga berkembang biak. Barulah kemudian, larva yang telah berumur 3 hari dilepas ke dalam kolam pendederan. Setelah berumur 1 bulan, ikan komet sudah nampak seperti bentuk aslinya. Inilah tahap terakhir budidaya ikan komet.
Comments
Post a Comment