Info Seputar Ikan Redfin dan Budidaya Ikan Redifin

Ikan redfin dan budidaya ikan redfin merupakan dua hal yang berkaitan dan sering dicari banyak penggemar ikan hias air tawar ataupun breeder. Ikan redfin memang salah satu jenis ikan hias yang cukup populer karena keindahan tubuhnya dan warnanya yang cantik. Ikan asal Vietnam ini sekarang telah mulai dibudidaya di Indonesia. Ikan ini hobi sekali memakan lumut, cacing darah dan cacing sutera. Melihat makannya yang mudah, tidak salah banyak yang ingin memeliharanya dan membudidayakannya. 

Persiapan Wadah 
Wadah untuk pemijahan bisa dari bahan box sterofoam. Perubahan suhu harus dikontrol karena berpengaruh besar terhadap keberhasilan pemijahan. Wadah sterofoam harus dicuci terlebih dahulu sehingga bakteri pathogen bisa diminimalisir. Setelah bersih, diisi air hingga ketinggian 20 cm. Ukuran wadah yang ideal memiliki dimensi 80 cmx 40 cm x 30 cm.
 Memilih Indukan 
Indukan yang siap pijah harus sudah matang gonad. Ikan betina ditandai dengan bentuk perut bundar dan lembek ketika diraba, serta memiliki berat 28-35 gram dengan panjang 8-12 cm. Usia paling tidak 8 bulan. Pejantan yang siap memiliki panjang 6-9 cm, berat 23-28 cm serta mengeluarkan sperma ketika diurut. 

Pemberokan 
Ikan redfin dan budidaya ikan redfin selanjutya adalah pemberokan, yang bertujuan untuk mengosongkan perut jantan dan betina. Proses ini dilakukan selama 24 jam di dalam wadah yang berdimensi 60 cm x 40 cmx 30 cm secara terpisah (separate).  

Proses Pemijahan 
Agar proses ini bisa berhasil, ikan perlu diberikan rangsangan berupa suntikan hormon. Pada betina, suntikan ini untuk menstimulasi ovulasi, sedangkan pada pejantan untuk stimulasi sperma. Volume hormon yang disuntikkan tergantung dari berat indukan. Dalam satu putaran pemijahan, injeksi yang diberikan sebesar 0.09 ml dengan kadar ovarprim dan NaCl 0.9%. Proses ini dilakukan sekitar jam 8 malam atau setengah sembilan malam. Lakukan satu kali dengan metode intramuscular (bagian punggung ikan). Jeda waktu antara injeksi hormon dan ovulasi sekitar 10-14 jam pada temperatur 23-26 derajad Celcius. Setelah dilakukan injeksi, indukan dimasukkan ke dalam box sterofoam berdimensi 90x40x30 cm. Pemijahan akan terjadi setelah 10-14 jam pasca penyuntikan. 

Menetaskan Telur 
Inilah sifat ikan redfin dan budidaya ikan redfin selanjutnya adalah menetaskan telur. Telur akan menetas dalam waktu 40 hingga 50 jam. Indukan harus dipindahkan terlebih dahulu dan telur yang tidak berhasil menetas, harus disifon agar air tidak tercemar akibat membusuknya telur gagal menetas. Larva akan muncul jika telur telah menetas. Larva ini masih memiliki kuning telur sebagai cadangan makanan selama 2-3 hari sehingga tidak perlu diberi pakan tambahan. Setelah itu, bisa diberi kuning telur yang telah direbus.  

Pembesaran 
Larva kemudian dibesarkan di dalam box sterofoam hingga 10 hari. Setelah itu, larva dibagi ke dalam beberapa sterofoam untuk mengurangi kepadatan. Pakan tambahan harus diberikan bisa berupa larva artemia (6-13 hari) secukupnya. Pada periode ini, breeder harus cermat dalam memberikan pakan dan mengkontrol kualitas air sehingga pertumbuhan maksimal. Setelah 30 hari, baru bisa dilakukan pemanenan larva. Usia 45 hari, panen bisa dilakukan dan breeder siap menjual ikan redfin. Itulah sekilas tentang ikan redfin dan budidaya ikan redfin.

Comments