Ikan palmas atau ikan naga merupakan ikan hias air tawar, yang klasifikasinya termasuk Family Polypteridae (Bichir). Berasal dari Afrika Barat, ikan ini seringkali disebut ikan ular atau snake like fish. Harga di pasaran bervariasi, ada yang dijual hingga 1juta rupiah per ekor, dan yang paling murah sekitar 10ribu rupiah per ekor. Warna yang unik dan harga yang bervariasi membuat para penggemar ikan hias memiliki ikan ini.
Fisiologis Ikan dan Habitat Ideal
Sebagai ikan predator, ikan ini memakan daging (karnivora). Plamas mampu menghirup udara dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan alat yang termodifikasi secara alami sehingga nampak seperti paru-paru. Di bagian dada terdapat sirip yang kuat, yang biasanya digunakan untuk merayap. Kemampuannya ini membuat ikan ini mudah kabur jika bak atau akuarium dibiarkan terbuka. Maka disarankan agar memberikan tutup pada akuarium sehingga ikan ini tidak melarikan diri. Keunikan ikan adalah kemampuan berenangnya yang lamban. Bukannya berenang, palmas berjalan pada dasar air dengan ekor dan sirip. Karena tingka laku inilah, palmas sering disebut sebagai ikan naga.
Untuk bisa membedakan jenis kelaminnya, bisa dilihat dari lebar dari sirip anus. Palmas betina memiliki sirip anus dua kali lebih lebat ketimbang palmas jantan. Dengan panjang sekitar 30 cm, ikan palmas bisa hidup di dalam wadah dengan keasaman sekitar 6.5-7, dan suhu ruangan 16-27 C. Sifatnya yang predator membuat pakannya mudah ditemukan. Palmas cukup diberikan berupa ikan dengan ukuran lebih kecil, atau daging udang dan daging ikan.
Budidaya Palmas
Budidaya ikan palmas sederhana, bisa dilakukan secara berpasangan atau massal. Jika dilakukan berpasangan, maka dalam satu wadah bisa dikawinkan sepasang almas, kalau dilakukan secara massal, dalam satu wadah terdapat 2 jantan 3 betina. Wadah yang digunakan fleksibel, bisa berupa plastik, bak semen ataupun akuarium berukuran 100cm x 50cm x 40cm. Bak diisi air dengan tinggi kira-kira 25 cm. Pastikan oksigen dalam wadah mencukupi sehingga submersible atau airator sebaiknya terpasang. Sediakan satu wadah lagi untuk menetaskan telur lengkap dengan airatornya.
Proses pemijahan diawali setelah semua bak lengkap dengan airator dan air siap. Lalu, masukkan palmas ke dalam wadah (pilih akan lewat berpasangan atau massal). Masukkan substrat untuk meletakkan telur dan cek pada hari kedua dan ketiga apakah perkawinan telah berlangsung. Bila sudah ada telur, berarti telah terjadi perkawinan. Ambil substrat dan letakkan dalam wadah penetasan. Cek di hari ke-3 atau ke-4 karena telur akan menetas. Beri pakan berupa cacing sutera pada burayak. Di hari ketujuh dan kedelapan, angkat substrat lalu goyangkan pelan-pelan agar burayak bisa turun. Atur kualitas air sehingga burayak terjaga kesehatannya. Pindahkan burayak ke bak pembesaran di hari ke-20, dan burayak akan segera menjadi ikan palmas.
Comments
Post a Comment