Tips dan Trik Merawat dan Budidaya Ikan Belida

Ikan Belida atau Notopetrus chitala H.B. merupakan ikan hias air tawar yang bisa ditemukan di Indonesia, dan beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Malaysia. Di Indonesia, ikan ini biasanya ditemukan anak-anak sungai yang berdekatan dengan rawa seperti di Kalimantan, Sumatera dan Jawa Barat. Ikan ini bersifat karnivora. Meskipun umumnya dijadikan ikan hias, ikan ini bisa juga untuk konsumsi.

Bagi penggemar ikan hias yang mau merawat ikan ini di dalam akuarium, berikut ini tips yang bisa dilakukan:

Habitat Ideal Ikan Belida
Rata-rata satu ekor belida memiliki berat tubuh sekitar 1.5-7 kg. Dengan ukuran sebesar ini, dibutuhkan wadah atau akuarium yang cukup luas dan suplai oksigen yang memadai. Maka, ukuran akuarium yang ideal untuk pemeliharaan sekitar 2x1.5 meter dengan ketinggian air sekitar 30 hingga 45 cm dan temperatur air sekitar 20-30 derajad Celcius. Karena kebiasannya hidup di daerah sungai, akuarium sebaiknya dibuat sistem mengalir.

Sifat ikan yang karnivora alias pemakan daging, tidak baik memelihara ikan ini dengan ikan lain yang ukurannya lebih kecil dalam satu akuarium.

Pakan Ikan Belida
Ada tiga pakan yang sangat cocok bagi ikan belida. Yang utama adalah ikan dengan ukuran tubuh lebih kecil ketimbang ukuran mulut belida sehingga mudah dimakan. Contoh ikan yang bisa dijadikan pakan antara lain anakan lele dan ikan mas. Namun, tidak boleh memberikan ikan lele lokal untuk santapan belida karena lele lokal mempunyai patil tajam. Selain itu, belida senang memakan udang yang ukurannya lebih kecil, misalnya udang hantu, udang kali yang terlebih dahulu dipotong-potong sebelum dijadikan pakan belida. Berikan kodok jika belida telah menginjak dewasa.

Tips Budidaya Ikan Belida
Hal pertama sebelum memulai budidaya adalah membedakan jenis kelamin. Betina belida ditandai dengan perut buncit, dan di bagian alat kelaminnya jelas terlihat dan nampak bulat, dan saat fase matang gonad atau birahi, bagian perut akan berubah merah dan lebih besar. Sedangkan ikan belida jantan ditandai dengan sirip perut yang memiliki ukuran lebih panjang sehingga menutup organ kelamin (urogenital), ukuran alat kelamin lebih kecil dan berbentuk silinder. Ikan jantan yang telah matan dan siap kawin ditandai dengan warna kelamin yang berubah merah serta memproduksi cairan putih ketika diurut.

Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan tempat untuk menempelkan telur. Biasanya, yang digunakan adalah papan atau batang bambu yang terendam dengan kedalam 1 meter. Pemijahan yang baik dilakukan pada bulan Agustus hingga Maret, atau pada musim penghujan (tergantung daerah masing-masing). Setiap kali pemijahan, seekor belida betina bisa memproduksi telur sekitar 288 butir. Dengan tingkat sintasan larva hingga 64%, ikan ini akan maksimal menenetas pada suhu 29-30 derajad Celcius setelah 72-120 jam atau 3-5 hari setelah pemijahan. Larva belida perlu dilindungi karena kanibalis. Setelah umur 3 hari, mereka siap diberi pakan udang artemia.

Pemindahan ke akuarium setelah umur 1 bulan, dan setelah tinga bulan, dipindah ke kolam pendederan. Jika, ikan telah mencapai panjang 15 cm, maka ini sudah waktunya pembesaran ikan belida.

Comments